Puisi oleh Sigi
aku adalah nelangsa yang menenangkan
aku bagai bom waktu yang ke sana ke mari
pada perjalanan yang berangin aku merasakanmu
pada langkah-langkah bergegas aku mengejarmu
namun ego menarik teman lama
pada tanah yang sedarah aku
mencium harum kakimu yang mungil itu
kesabaranmu yang kekanak-kanakan
aku menangis untuknya
aku adalah ketenangan yang bernelangsa
aku mencacah alur yang kencang
memasak susunannya sesuai urutan
& aku berhasil menghidangkannya
24 jam belum habis & adzan merupa latar
kepulangan yang estetik sinematik kelabu
: senja mengambang perlahan
elegi dilantunkan
aku tersenyum sepanjang adegan
& seluruh penonton berpulangan
diakhiri dengan nama-nama yang berperan
sebagaimana film dihabiskan
tak ada yang keheranan atau
membicarakan di mana
sang pemeran utama—
ini adalah film modern
yang patut disesali
aku pun menikmatinya!
Pegangsaan, 27/02/2025

Tentang Penulis
Sigi bermukim di Jakarta. Bekerja sebagai barista. Bertahan hidup dengan menulis puisi, sekalipun itu mungkin cara paling buruk yang pernah ditemukan sepanjang peradaban manusia.
