Skip to content

Tentang Kami

Nama Beta Martapian Project terlintas pada tahun 2021 silam. Saat itu, dua orang pemuda sedang mengerjakan video reportase bertema kebudayaan. Tadinya video tersebut akan diikutkan lomba. Tapi tak jadi, karena video reportase itu memang tak pernah selesai. Materi yang sudah terkumpul mengendap begitu saja. Begitu pula dengan nama Beta Martapian Project.

Pada tahun 2023, salah seorang dari dua pemuda tersebut diundang sebagai emerging writer di sebuah festival penulis di sebuah kota kecil di pinggiran Danau Toba. Sepulang dari sana, kesadaran akan pentingnya wadah berkreasi kembali muncul. Ingatan pada Beta Martapian Project terbit kembali.

Akhirnya Beta Martapian Project bukan lagi tekad yang tak kesampaian. Pemuda yang baru pulang dari festival itu kembali mengajak kawan-kawannya, bersama membentuk Beta Martapian Project. Sederhana saja. Ia akan berupa wadah berkreasi yang fokus di bidang riset dan penerbitan independen.

Temanya berfokus—tapi tak terbatas pada kebudayaan batak. Artinya, kerja-kerja riset akan membatasi diri pada tema kebudayaan batak. Namun untuk penerbitan, tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan penulis lain, yang artinya, mungkin saja akan menerbitkan buku-buku yang tak berkait tegas dengan tema kebudayaan batak.

Beta Martapian Project telah berbadan hukum. Hanya satu bagian kecil dari banyak dan beragamnya upaya untuk mendorong dan menyokong proses kreasi di dalamnya.

Beta Martapian Project punya slogan Merintis Jalan Pulang. Dengan mencipta, Beta Martapian Project memang ingin memaknai pulang terus menerus. Bahwa pulang adalah proses menemukan diri dan kebermaknaan di sepanjang perjalanan.

 

Redaksi

Christiaan

Robby Fibrianto Sirait

Agung Prayoga

Lenny Sirait

Syamil